Friday, May 6, 2011

Niat taubat menukar arak menjadi madu

Pada suatu hari, Umar Bin Khatab sedang berjalan-jalan di lorong-lorong dalam kota Madinah. Di ujung simpang jalan, Beliau bertemu dengan pemuda yg membawa kendi. Pemuda itu menyembunyikan kendi di dalam kain sarung yg di selimutkan di belakangnya. Timbul pertanyaan di hati Umar Bin Khatab "apa yg engkau bawa itu?". Karena panik sebab takut di marahi Umar yg terkenal dengan ketegasan, pemuda itu menjawab dengan terbata-bata benda yg di bawanya ialah madu, padahal benda itu adalah Khamar. Dalam keadaannya berbohong pemuda tadi sebenarnya ingin berhenti dari minum arak. Dia sesungguhnya telah menyesal dan insaf melakukan perbuatan yg di larang oleh agama.

Dalam penyesalan itu dia berdoa kepada Tuhan supaya Umar Bin Khatab tidak sampai memeriksa isi kendinya yg di larang oleh agama. Pemuda itu masih menunggu jawaban Khalifah, "kendi ini berisikan madu". Karena tidak percaya, Khalifah Umar ingin melihat sendiri isi kendi itu . Rupanya doa pemuda itu telah dimakbulkan oleh ALLAH S.W.T, seketika itu juga Allah telah menukarkan isi kendi itu dengan madu. Begitu dia berniat untuk bertaubat, dan Allah memberikan hidayah, sehingga niatnya yg ikhlas ia terhindar dari pergolakan Khalifah Umar Al-Khatab, yg mungkin membahayakan pada dirinya sendiri kalau kendi itu masih berisi khamar.

Allah Taala berfirman: "Seteguk khamardiminum maka tidak di terima Allah amal fardhu selama tiga hari, Dan siapa yg meminum khamar segelas, maka Allah Taala tidak menerima solatnya selama empat puluh haari, Dan orang yg tetap minum khamar, maka selayaknya Allah memberinya dari 'NahrulKhabal' ".

No comments:

Post a Comment